Cilegon (MKnews)- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 1 DKI Jakarta dan Banten kembali menggelar Kegiatan Edukasi Keuangan Kepada Mahasiswi di Wilayah Kota Cilegon dan Sekitarnya dengan tema Cerdas dan Bijak Berinvestasi di Era Digital untuk Generasi Milenial, pada hari Rabu 29 Juni 2022.
Acara yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom dihadir oleh Walikota Cilegon H. Helldy Agustian, S.E, S.H., M.H., Bapak Sabarudin, Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemerintah Daerah Kantor OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten beserta pejabat/staf.
Sebagai Narasumber hadir Bapak F.A. Purnama Jaya, Deputi Direktur Dokumentasi, Informasi, dan EPK Kantor OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten, Bapak Achmad Zaelani, Kepala Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kantor OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten sebagai narasumber, Bapak Muhammad Fadli Fatahuddin, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Provinsi Banten sebagai narasumber.
Dalam sambutan nya Roberto Akyuwen
Kepala OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten mengatakan Tujuan diselenggarakan nya webinar ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya mahasiswa mengenai peran OJK, berinvestasi di sektor pasar modal, dan termasuk perlindungan Konsumen di sektor jasa keuangan.
“Kita dapat bertemu secara virtual pada pagi ini untuk mengikuti kegiatan Webinar Edukasi Keuangan kepada Mahasiswi di wilayah Kota Cilegon dan sekitarnya dengan tema “Cerdas dan Bijak Berinvestasi di Era Digital untuk Generasi Milenial”,” katanya dalam sambutan.
Lanjutnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga negara independen yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 memiliki fungsi dan tugas selain untuk mengatur dan mengawasi sektor jasa keuangan (Perbankan, Pasar Modal, Asuransi, Lembaga Pembiayaan, Pergadaian, Dana Pensiun, Fintech P2P dan lembaga keuangan formal lainnya) namun juga memiliki fungsi dan tugas untuk melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Dalam menjalankan fungsi melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat, OJK diamanatkan untuk dapat meningkatkan pemahaman dan akses keuangan masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan formal. Untuk mewujudkan hal tersebut, OJK terus bersinergi bersama Industri Jasa Keuangan, pemerintah pusat/daerah, dan stakeholders untuk bersama-sama memberikan edukasi keuangan dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat sejak dini mulai jenjang pelajar dan mahasiswa terhadap sektor jasa keuangan formal.
Roberto Akyuwen juga menyampaikan bahwa berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2019 menunjukkan adanya kesenjangan antara tingkat literasi dan inklusi keuangan kelompok pelajar/mahasiswa secara nasional sebesar 46%. Dimana tingkat literasi keuangan kelompok tersebut adalah 31,69% sedangkan tingkat inklusi keuangan sebesar 78,39%. Artinya kurang dari setengah kelompok pelajar/mahasiswa yang benar-benar memahami dan terampil dalam memanfaatkan produk dan layanan keuangan yang telah dimilikinya. Oleh sebab itu upaya untuk meningkatkan literasi keuangan dimulai dari bangku sekolah dan perguruan tinggi merupakan hal yang
Lanjutnya, Anak-anak muda tidak hanya menjadi generasi penerus namun juga merupakan generasi pembaharu yang nantinya memiliki tanggung jawab untuk berperan dalam evolusi dan perkembangan negeri kita termasuk di bidang ekonomi dan keuangan. Melihat pentingnya peran pemuda dalam pembangunan ekonomi dan keuangan tersebut, maka OJK mengkategorikan mahasiswa dan pelajar sebagai salah satu dari 10 (sepuluh) sasaran prioritas yang tertuang di dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) Tahun 2021-2025 yang telah diluncurkan OJK pada bulan Desember 2021. SNLKI disusun berdasarkan tiga pilar yaitu cakap keuangan, sikap dan perilaku keuangan yang bijak serta akses keuangan.
Berbagai upaya dilakukan oleh OJK untuk memperkuat pengembangan literasi keuangan digital guna meningkatkan perlindungan konsumen, keamanan investor, dan transaksi keuangan digital yang efisien. OJK juga mendorong rencana pemerintah untuk menerbitkan Peraturan Perlindungan Data Pribadi yang penting untuk melindungi data masyarakat dalam menggunakan layanan dan jasa keuangan digital. Selain itu, penguatan perlindungan konsumen oleh OJK dilakukan melalui pengawasan terhadap perilaku lembaga jasa keuangan dalam menerapkan prinsip-prinsip perlindungan konsumen (market conduct) dari setiap produk dan jasa keuangan yang ditawarkan kepada masyarakat.
“Pemuda kita perlu untuk melakukan perencanaan keuangan sejak dini. Perencanaan keuangan yang baik mampu membantu pemuda untuk bertahan terutama dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19 dan membantu merencanakan masa depannya. Selain itu perencanaan keuangan juga membantu mewujudkan kesejahteraan finansial di masa muda. Sedangkan, pemahaman terhadap produk dan layanan jasa keuangan akan mencegah pemuda terjerumus pada lilitan hutang atau penipuan (investasi dan pinjaman online ilegal),” ujarnya dalam sambutan.
Roberto Akyuwen juga mengatakan sebagai contoh bahwa sekarang mahasiswa bisa berinvestasi di sektor pasar modal dengan membuka rekening saham mulai dari Rp100,000 saja. Tentu saja hal ini sangat memudahkan bagi pemuda untuk turut berkontribusi dalam peningkatan akses keuangan atau yang biasa inklusi keuangan di sektor pasar modal tentunya diimbangi dengan pemahaman yang memadai terhadap produk di pasar modal tersebut.
“Untuk itu, pada kesempatan ini kami telah mengundang Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia Provinsi Banten sebagai narasumber yang akan memberikan materi tentang Teori dan Praktik Berinvestasi di Pasar Modal Bagi Generasi Milenial,” ujarnya.
Kepada seluruh peserta webinar mahasiswi Ia juga menyampaikan, terkait dengan perkembangan di sektor pasar modal dapat kami sampaikan bahwa kinerja Pasar Modal Indonesia selama awal tahun 2022 menunjukkan kinerja yang stabil dan. Selama minggu kedua bulan Juni 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta kapitalisasi pasar Bursa ditutup menguat. Kapitalisasi pasar Bursa mencatatkan penguatan sebesar 0,13% menjadi Rp9.266,06 triliun dari Rp9.254,41 triliun pada pekan keempat bulan Mei 2022.
Kemudian, IHSG juga mengalami penguatan sebesar 0,86% atau berada di level 7.086,65 dari 7.026,26 pada pekan keempat Mei. Sementara itu, dapat kami sampaikan bahwa secara khusus di kota Cilegon jumlah investor saham pada bulan Januari 2022 yaitu sebanyak 9.747 investor (meningkat 1,48% dari Desember 2021) dengan transaksi saham sebesar Rp287,57 miliar (meningkat 1,41% dari Desember 2021).
Namun demikian berdasarkan hasil survei OJK tahun 2019, secara nasional masyarakat yang menggunakan produk di pasar modal ini masih sangat rendah yaitu 1,55% dari total penduduk Indonesia.
Oleh karena itu, OJK berharap mahasiswa dapat berkontribusi dan menjadi bagian dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal dengan memanfaatkan galeri investasi yang telah diresmikan pada beberapa universitas atau perguruan tinggi.
Menurutnya, OJK telah menyusun beberapa inisiatif dan kebijakan strategis yang rencananya akan dikeluarkan sepanjang tahun 2022 ini diantaranya:
a. Mempersiapkan operasionalisasi dan infrastruktur bursa terutama legalitas pendukung penyelenggaraan bursa karbon agar Indonesia menjadi pusat perdagangan karbon dunia. Penerapan ekonomi hijau termasuk bursa karbon akan didukung oleh taksonomi hijau yang telah diterbitkan OJK pada 20 Januari 2022 yang lalu.
b. Selain dari sisi instrument investasi, OJK juga akan memperluas basis emiten diantaranya melalui sekuritisasi aset dan pembiayaan proyek strategis untuk mendukung kebutuhan pembiayaan infrastruktur 2020-2024.
c. Perluasan dan percepatan akses pelaku UMKM terhadap pasar modal melalui platform Securities Crowdfunding
d. Pengembangan instrument derivatives untuk indeks saham, suku bunga (forward rate agreement dan swap), derivatives nilai tukar dapat ditransaksikan secara transparan dalam regulated market di bursa.
e. Percepatan pengembangan infrastruktur Central Counterparty (CCP) house yaitu entitas/lembaga yang membantu memfasilitasi perdagangan di berbagai pasar derivatif dan ekuitas akan selesai tahun 2022 dan merupakan terobosan penting bagi pendalaman pasar keuangan dalam menjaga integritas pasar sehingga Informasi mengenai instrumen yang diperdagangkan baik transaksi dan harga dapat lebih transparan ke publik.
“Adik-adik mahasiswi yang kami hormati, transaksi keuangan saat ini semakin mudah, cepat, dan efisien dengan dukungan kemajuan teknologi,” ujar Roberto Akyuwen kepada peserta web onar.
Ia kembali menyampaikan bahwa sebagai informasi Bank Indonesia telah mengeluarkan Quick Respose Code Indonesian Standard (QRIS) yaitu penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Oleh sebab itu, pada webinar ini kami telah mengundang narasumber dari Bank Indonesia untuk memberikan materi yang komprehensif mengenai QRIS.
Bahwa Kemajuan teknologi memberikan kemudahan bagi masyarakat khususnya untuk mendapatkan pembiayaan maupun investasi. Namun tidak dipungkiri bahwa kemajuan teknologi ini juga telah digunakan oleh oknum-oknum atau entitas yang menawarkan investasi atau pinjaman/pembiayaan tetapi tidak memiliki izin dari otoritas yang berwenang.
Hal ini tentunya dapat merugikan masyarakat dan mengganggu stabilitas sistem keuangan. Semakin maraknya investasi dan pembiayaan/pinjaman ilegal di dalam masyarakat ini selain didorong oleh banyaknya masyarakat yang ingin menginvestasikan uangnya, hal tersebut juga disebabkan masyarakat memiliki kecenderungan untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat dengan risiko yang kecil.
Selain itu, masih rendahnya tingkat literasi keuangan menjadi pemicu meningkatknya jumlah masyarakat yang mengakses pembiayaan dan investasi ilegal. Berdasarkan data Satgas Waspada Investasi bahwa kerugian masyarakat akibat investasi ilegal dari tahun 2011 sampai dengan April 2022 sebesar Rp117,5 triliun. Oleh sebab itu, hal tersebut dapat mengganggu sistem keuangan dan berdampak negatif terhadap produk-produk investasi yang telah mendapatkan legalitas perijinan dari otoritas/regulator yang berwenang.
“Pada kesempatan ini juga telah hadir Bapak Irhamsah sebagai narasumber dari Departemen Penyidikan OJK mewaliki Satgas Waspada Investasi yang nanti akan memaparkan bagaimana ciri-ciri investasi dan pinjaman online ilegal serta tips menghindarinya,” tuturnya.
Di akhir sambutan, Kepala OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten Roberto Akyuwen mengucapkan terima kasih kepada Walikita Cilegon, para narasumber dan peserta webinar yang telah bersedia hadir dan menjadi narasumber di Webinar Edukasi Keuangan dengan tema “Cerdas dan Bijak Berinvestasi di Era Digital untuk Generasi Milenial”.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak H. Helldy Agustian, S.E, S.H., M.H., Walikota Cilegon atas dukungan terselenggaranya kegiatan ini,” tutupnya. (*/bt/red).
Kepala OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten, Cerdas dan Bijak Berinvestasi di Era Digital untuk Generasi Milenial
Cilegon (MKnews)- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 1 DKI Jakarta dan Banten kembali menggelar Kegiatan Edukasi Keuangan Kepada Mahasiswi di Wilayah Kota Cilegon dan Sekitarnya dengan tema Cerdas dan Bijak Berinvestasi di Era Digital untuk Generasi Milenial, pada hari Rabu 29 Juni 2022.
Acara yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom dihadir oleh Walikota Cilegon H. Helldy Agustian, S.E, S.H., M.H., Bapak Sabarudin, Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemerintah Daerah Kantor OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten beserta pejabat/staf.
Sebagai Narasumber hadir Bapak F.A. Purnama Jaya, Deputi Direktur Dokumentasi, Informasi, dan EPK Kantor OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten, Bapak Achmad Zaelani, Kepala Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kantor OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten sebagai narasumber, Bapak Muhammad Fadli Fatahuddin, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Provinsi Banten sebagai narasumber.
Dalam sambutan nya Roberto Akyuwen
Kepala OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten mengatakan Tujuan diselenggarakan nya webinar ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya mahasiswa mengenai peran OJK, berinvestasi di sektor pasar modal, dan termasuk perlindungan Konsumen di sektor jasa keuangan.
“Kita dapat bertemu secara virtual pada pagi ini untuk mengikuti kegiatan Webinar Edukasi Keuangan kepada Mahasiswi di wilayah Kota Cilegon dan sekitarnya dengan tema “Cerdas dan Bijak Berinvestasi di Era Digital untuk Generasi Milenial”,” katanya dalam sambutan.
Lanjutnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga negara independen yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 memiliki fungsi dan tugas selain untuk mengatur dan mengawasi sektor jasa keuangan (Perbankan, Pasar Modal, Asuransi, Lembaga Pembiayaan, Pergadaian, Dana Pensiun, Fintech P2P dan lembaga keuangan formal lainnya) namun juga memiliki fungsi dan tugas untuk melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Dalam menjalankan fungsi melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat, OJK diamanatkan untuk dapat meningkatkan pemahaman dan akses keuangan masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan formal. Untuk mewujudkan hal tersebut, OJK terus bersinergi bersama Industri Jasa Keuangan, pemerintah pusat/daerah, dan stakeholders untuk bersama-sama memberikan edukasi keuangan dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat sejak dini mulai jenjang pelajar dan mahasiswa terhadap sektor jasa keuangan formal.
Roberto Akyuwen juga menyampaikan bahwa berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2019 menunjukkan adanya kesenjangan antara tingkat literasi dan inklusi keuangan kelompok pelajar/mahasiswa secara nasional sebesar 46%. Dimana tingkat literasi keuangan kelompok tersebut adalah 31,69% sedangkan tingkat inklusi keuangan sebesar 78,39%. Artinya kurang dari setengah kelompok pelajar/mahasiswa yang benar-benar memahami dan terampil dalam memanfaatkan produk dan layanan keuangan yang telah dimilikinya. Oleh sebab itu upaya untuk meningkatkan literasi keuangan dimulai dari bangku sekolah dan perguruan tinggi merupakan hal yang sangat penting.
Lanjutnya, Anak-anak muda tidak hanya menjadi generasi penerus namun juga merupakan generasi pembaharu yang nantinya memiliki tanggung jawab untuk berperan dalam evolusi dan perkembangan negeri kita termasuk di bidang ekonomi dan keuangan. Melihat pentingnya peran pemuda dalam pembangunan ekonomi dan keuangan tersebut, maka OJK mengkategorikan mahasiswa dan pelajar sebagai salah satu dari 10 (sepuluh) sasaran prioritas yang tertuang di dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) Tahun 2021-2025 yang telah diluncurkan OJK pada bulan Desember 2021. SNLKI disusun berdasarkan tiga pilar yaitu cakap keuangan, sikap dan perilaku keuangan yang bijak serta akses keuangan.
Berbagai upaya dilakukan oleh OJK untuk memperkuat pengembangan literasi keuangan digital guna meningkatkan perlindungan konsumen, keamanan investor, dan transaksi keuangan digital yang efisien. OJK juga mendorong rencana pemerintah untuk menerbitkan Peraturan Perlindungan Data Pribadi yang penting untuk melindungi data masyarakat dalam menggunakan layanan dan jasa keuangan digital. Selain itu, penguatan perlindungan konsumen oleh OJK dilakukan melalui pengawasan terhadap perilaku lembaga jasa keuangan dalam menerapkan prinsip-prinsip perlindungan konsumen (market conduct) dari setiap produk dan jasa keuangan yang ditawarkan kepada masyarakat.
“Pemuda kita perlu untuk melakukan perencanaan keuangan sejak dini. Perencanaan keuangan yang baik mampu membantu pemuda untuk bertahan terutama dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19 dan membantu merencanakan masa depannya. Selain itu perencanaan keuangan juga membantu mewujudkan kesejahteraan finansial di masa muda. Sedangkan, pemahaman terhadap produk dan layanan jasa keuangan akan mencegah pemuda terjerumus pada lilitan hutang atau penipuan (investasi dan pinjaman online ilegal),” ujarnya dalam sambutan.
Roberto Akyuwen juga mengatakan sebagai contoh bahwa sekarang mahasiswa bisa berinvestasi di sektor pasar modal dengan membuka rekening saham mulai dari Rp100,000 saja. Tentu saja hal ini sangat memudahkan bagi pemuda untuk turut berkontribusi dalam peningkatan akses keuangan atau yang biasa inklusi keuangan di sektor pasar modal tentunya diimbangi dengan pemahaman yang memadai terhadap produk di pasar modal tersebut.
“Untuk itu, pada kesempatan ini kami telah mengundang Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia Provinsi Banten sebagai narasumber yang akan memberikan materi tentang Teori dan Praktik Berinvestasi di Pasar Modal Bagi Generasi Milenial,” ujarnya.
Kepada seluruh peserta webinar mahasiswi Ia juga menyampaikan, terkait dengan perkembangan di sektor pasar modal dapat kami sampaikan bahwa kinerja Pasar Modal Indonesia selama awal tahun 2022 menunjukkan kinerja yang stabil dan. Selama minggu kedua bulan Juni 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta kapitalisasi pasar Bursa ditutup menguat. Kapitalisasi pasar Bursa mencatatkan penguatan sebesar 0,13% menjadi Rp9.266,06 triliun dari Rp9.254,41 triliun pada pekan keempat bulan Mei 2022.
Kemudian, IHSG juga mengalami penguatan sebesar 0,86% atau berada di level 7.086,65 dari 7.026,26 pada pekan keempat Mei. Sementara itu, dapat kami sampaikan bahwa secara khusus di kota Cilegon jumlah investor saham pada bulan Januari 2022 yaitu sebanyak 9.747 investor (meningkat 1,48% dari Desember 2021) dengan transaksi saham sebesar Rp287,57 miliar (meningkat 1,41% dari Desember 2021).
Namun demikian berdasarkan hasil survei OJK tahun 2019, secara nasional masyarakat yang menggunakan produk di pasar modal ini masih sangat rendah yaitu 1,55% dari total penduduk Indonesia.
Oleh karena itu, OJK berharap mahasiswa dapat berkontribusi dan menjadi bagian dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal dengan memanfaatkan galeri investasi yang telah diresmikan pada beberapa universitas atau perguruan tinggi.
Menurutnya, OJK telah menyusun beberapa inisiatif dan kebijakan strategis yang rencananya akan dikeluarkan sepanjang tahun 2022 ini diantaranya:
a. Mempersiapkan operasionalisasi dan infrastruktur bursa terutama legalitas pendukung penyelenggaraan bursa karbon agar Indonesia menjadi pusat perdagangan karbon dunia. Penerapan ekonomi hijau termasuk bursa karbon akan didukung oleh taksonomi hijau yang telah diterbitkan OJK pada 20 Januari 2022 yang lalu.
b. Selain dari sisi instrument investasi, OJK juga akan memperluas basis emiten diantaranya melalui sekuritisasi aset dan pembiayaan proyek strategis untuk mendukung kebutuhan pembiayaan infrastruktur 2020-2024.
c. Perluasan dan percepatan akses pelaku UMKM terhadap pasar modal melalui platform Securities Crowdfunding
d. Pengembangan instrument derivatives untuk indeks saham, suku bunga (forward rate agreement dan swap), derivatives nilai tukar dapat ditransaksikan secara transparan dalam regulated market di bursa.
e. Percepatan pengembangan infrastruktur Central Counterparty (CCP) house yaitu entitas/lembaga yang membantu memfasilitasi perdagangan di berbagai pasar derivatif dan ekuitas akan selesai tahun 2022 dan merupakan terobosan penting bagi pendalaman pasar keuangan dalam menjaga integritas pasar sehingga Informasi mengenai instrumen yang diperdagangkan baik transaksi dan harga dapat lebih transparan ke publik.
“Adik-adik mahasiswi yang kami hormati, transaksi keuangan saat ini semakin mudah, cepat, dan efisien dengan dukungan kemajuan teknologi,” ujar Roberto Akyuwen kepada peserta web onar.
Ia kembali menyampaikan bahwa sebagai informasi Bank Indonesia telah mengeluarkan Quick Respose Code Indonesian Standard (QRIS) yaitu penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Oleh sebab itu, pada webinar ini kami telah mengundang narasumber dari Bank Indonesia untuk memberikan materi yang komprehensif mengenai QRIS.
Bahwa Kemajuan teknologi memberikan kemudahan bagi masyarakat khususnya untuk mendapatkan pembiayaan maupun investasi. Namun tidak dipungkiri bahwa kemajuan teknologi ini juga telah digunakan oleh oknum-oknum atau entitas yang menawarkan investasi atau pinjaman/pembiayaan tetapi tidak memiliki izin dari otoritas yang berwenang.
Hal ini tentunya dapat merugikan masyarakat dan mengganggu stabilitas sistem keuangan. Semakin maraknya investasi dan pembiayaan/pinjaman ilegal di dalam masyarakat ini selain didorong oleh banyaknya masyarakat yang ingin menginvestasikan uangnya, hal tersebut juga disebabkan masyarakat memiliki kecenderungan untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat dengan risiko yang kecil.
Selain itu, masih rendahnya tingkat literasi keuangan menjadi pemicu meningkatknya jumlah masyarakat yang mengakses pembiayaan dan investasi ilegal. Berdasarkan data Satgas Waspada Investasi bahwa kerugian masyarakat akibat investasi ilegal dari tahun 2011 sampai dengan April 2022 sebesar Rp117,5 triliun. Oleh sebab itu, hal tersebut dapat mengganggu sistem keuangan dan berdampak negatif terhadap produk-produk investasi yang telah mendapatkan legalitas perijinan dari otoritas/regulator yang berwenang.
“Pada kesempatan ini juga telah hadir Bapak Irhamsah sebagai narasumber dari Departemen Penyidikan OJK mewaliki Satgas Waspada Investasi yang nanti akan memaparkan bagaimana ciri-ciri investasi dan pinjaman online ilegal serta tips menghindarinya,” tuturnya.
Di akhir sambutan, Kepala OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten Roberto Akyuwen mengucapkan terima kasih kepada Walikita Cilegon, para narasumber dan peserta webinar yang telah bersedia hadir dan menjadi narasumber di Webinar Edukasi Keuangan dengan tema “Cerdas dan Bijak Berinvestasi di Era Digital untuk Generasi Milenial”.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak H. Helldy Agustian, S.E, S.H., M.H., Walikota Cilegon atas dukungan terselenggaranya kegiatan ini,” tutupnya. (*/bt/red).
Kepala OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten, Cerdas dan Bijak Berinvestasi di Era Digital untuk Generasi Milenial
Cilegon (MKnews)- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 1 DKI Jakarta dan Banten kembali menggelar Kegiatan Edukasi Keuangan Kepada Mahasiswi di Wilayah Kota Cilegon dan Sekitarnya dengan tema Cerdas dan Bijak Berinvestasi di Era Digital untuk Generasi Milenial, pada hari Rabu 29 Juni 2022.
Acara yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom dihadir oleh Walikota Cilegon H. Helldy Agustian, S.E, S.H., M.H., Bapak Sabarudin, Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemerintah Daerah Kantor OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten beserta pejabat/staf.
Sebagai Narasumber hadir Bapak F.A. Purnama Jaya, Deputi Direktur Dokumentasi, Informasi, dan EPK Kantor OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten, Bapak Achmad Zaelani, Kepala Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kantor OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten sebagai narasumber, Bapak Muhammad Fadli Fatahuddin, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Provinsi Banten sebagai narasumber.
Dalam sambutan nya Roberto Akyuwen
Kepala OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten mengatakan Tujuan diselenggarakan nya webinar ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya mahasiswa mengenai peran OJK, berinvestasi di sektor pasar modal, dan termasuk perlindungan Konsumen di sektor jasa keuangan.
“Kita dapat bertemu secara virtual pada pagi ini untuk mengikuti kegiatan Webinar Edukasi Keuangan kepada Mahasiswi di wilayah Kota Cilegon dan sekitarnya dengan tema “Cerdas dan Bijak Berinvestasi di Era Digital untuk Generasi Milenial”,” katanya dalam sambutan.
Lanjutnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga negara independen yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 memiliki fungsi dan tugas selain untuk mengatur dan mengawasi sektor jasa keuangan (Perbankan, Pasar Modal, Asuransi, Lembaga Pembiayaan, Pergadaian, Dana Pensiun, Fintech P2P dan lembaga keuangan formal lainnya) namun juga memiliki fungsi dan tugas untuk melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Dalam menjalankan fungsi melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat, OJK diamanatkan untuk dapat meningkatkan pemahaman dan akses keuangan masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan formal. Untuk mewujudkan hal tersebut, OJK terus bersinergi bersama Industri Jasa Keuangan, pemerintah pusat/daerah, dan stakeholders untuk bersama-sama memberikan edukasi keuangan dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat sejak dini mulai jenjang pelajar dan mahasiswa terhadap sektor jasa keuangan formal.
Roberto Akyuwen juga menyampaikan bahwa berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2019 menunjukkan adanya kesenjangan antara tingkat literasi dan inklusi keuangan kelompok pelajar/mahasiswa secara nasional sebesar 46%. Dimana tingkat literasi keuangan kelompok tersebut adalah 31,69% sedangkan tingkat inklusi keuangan sebesar 78,39%. Artinya kurang dari setengah kelompok pelajar/mahasiswa yang benar-benar memahami dan terampil dalam memanfaatkan produk dan layanan keuangan yang telah dimilikinya. Oleh sebab itu upaya untuk meningkatkan literasi keuangan dimulai dari bangku sekolah dan perguruan tinggi merupakan hal yang sangat penting.
Lanjutnya, Anak-anak muda tidak hanya menjadi generasi penerus namun juga merupakan generasi pembaharu yang nantinya memiliki tanggung jawab untuk berperan dalam evolusi dan perkembangan negeri kita termasuk di bidang ekonomi dan keuangan. Melihat pentingnya peran pemuda dalam pembangunan ekonomi dan keuangan tersebut, maka OJK mengkategorikan mahasiswa dan pelajar sebagai salah satu dari 10 (sepuluh) sasaran prioritas yang tertuang di dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) Tahun 2021-2025 yang telah diluncurkan OJK pada bulan Desember 2021. SNLKI disusun berdasarkan tiga pilar yaitu cakap keuangan, sikap dan perilaku keuangan yang bijak serta akses keuangan.
Berbagai upaya dilakukan oleh OJK untuk memperkuat pengembangan literasi keuangan digital guna meningkatkan perlindungan konsumen, keamanan investor, dan transaksi keuangan digital yang efisien. OJK juga mendorong rencana pemerintah untuk menerbitkan Peraturan Perlindungan Data Pribadi yang penting untuk melindungi data masyarakat dalam menggunakan layanan dan jasa keuangan digital. Selain itu, penguatan perlindungan konsumen oleh OJK dilakukan melalui pengawasan terhadap perilaku lembaga jasa keuangan dalam menerapkan prinsip-prinsip perlindungan konsumen (market conduct) dari setiap produk dan jasa keuangan yang ditawarkan kepada masyarakat.
“Pemuda kita perlu untuk melakukan perencanaan keuangan sejak dini. Perencanaan keuangan yang baik mampu membantu pemuda untuk bertahan terutama dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19 dan membantu merencanakan masa depannya. Selain itu perencanaan keuangan juga membantu mewujudkan kesejahteraan finansial di masa muda. Sedangkan, pemahaman terhadap produk dan layanan jasa keuangan akan mencegah pemuda terjerumus pada lilitan hutang atau penipuan (investasi dan pinjaman online ilegal),” ujarnya dalam sambutan.
Roberto Akyuwen juga mengatakan sebagai contoh bahwa sekarang mahasiswa bisa berinvestasi di sektor pasar modal dengan membuka rekening saham mulai dari Rp100,000 saja. Tentu saja hal ini sangat memudahkan bagi pemuda untuk turut berkontribusi dalam peningkatan akses keuangan atau yang biasa inklusi keuangan di sektor pasar modal tentunya diimbangi dengan pemahaman yang memadai terhadap produk di pasar modal tersebut.
“Untuk itu, pada kesempatan ini kami telah mengundang Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia Provinsi Banten sebagai narasumber yang akan memberikan materi tentang Teori dan Praktik Berinvestasi di Pasar Modal Bagi Generasi Milenial,” ujarnya.
Kepada seluruh peserta webinar mahasiswi Ia juga menyampaikan, terkait dengan perkembangan di sektor pasar modal dapat kami sampaikan bahwa kinerja Pasar Modal Indonesia selama awal tahun 2022 menunjukkan kinerja yang stabil dan. Selama minggu kedua bulan Juni 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta kapitalisasi pasar Bursa ditutup menguat. Kapitalisasi pasar Bursa mencatatkan penguatan sebesar 0,13% menjadi Rp9.266,06 triliun dari Rp9.254,41 triliun pada pekan keempat bulan Mei 2022.
Kemudian, IHSG juga mengalami penguatan sebesar 0,86% atau berada di level 7.086,65 dari 7.026,26 pada pekan keempat Mei. Sementara itu, dapat kami sampaikan bahwa secara khusus di kota Cilegon jumlah investor saham pada bulan Januari 2022 yaitu sebanyak 9.747 investor (meningkat 1,48% dari Desember 2021) dengan transaksi saham sebesar Rp287,57 miliar (meningkat 1,41% dari Desember 2021).
Namun demikian berdasarkan hasil survei OJK tahun 2019, secara nasional masyarakat yang menggunakan produk di pasar modal ini masih sangat rendah yaitu 1,55% dari total penduduk Indonesia.
Oleh karena itu, OJK berharap mahasiswa dapat berkontribusi dan menjadi bagian dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal dengan memanfaatkan galeri investasi yang telah diresmikan pada beberapa universitas atau perguruan tinggi.
Menurutnya, OJK telah menyusun beberapa inisiatif dan kebijakan strategis yang rencananya akan dikeluarkan sepanjang tahun 2022 ini diantaranya:
a. Mempersiapkan operasionalisasi dan infrastruktur bursa terutama legalitas pendukung penyelenggaraan bursa karbon agar Indonesia menjadi pusat perdagangan karbon dunia. Penerapan ekonomi hijau termasuk bursa karbon akan didukung oleh taksonomi hijau yang telah diterbitkan OJK pada 20 Januari 2022 yang lalu.
b. Selain dari sisi instrument investasi, OJK juga akan memperluas basis emiten diantaranya melalui sekuritisasi aset dan pembiayaan proyek strategis untuk mendukung kebutuhan pembiayaan infrastruktur 2020-2024.
c. Perluasan dan percepatan akses pelaku UMKM terhadap pasar modal melalui platform Securities Crowdfunding
d. Pengembangan instrument derivatives untuk indeks saham, suku bunga (forward rate agreement dan swap), derivatives nilai tukar dapat ditransaksikan secara transparan dalam regulated market di bursa.
e. Percepatan pengembangan infrastruktur Central Counterparty (CCP) house yaitu entitas/lembaga yang membantu memfasilitasi perdagangan di berbagai pasar derivatif dan ekuitas akan selesai tahun 2022 dan merupakan terobosan penting bagi pendalaman pasar keuangan dalam menjaga integritas pasar sehingga Informasi mengenai instrumen yang diperdagangkan baik transaksi dan harga dapat lebih transparan ke publik.
“Adik-adik mahasiswi yang kami hormati, transaksi keuangan saat ini semakin mudah, cepat, dan efisien dengan dukungan kemajuan teknologi,” ujar Roberto Akyuwen kepada peserta web onar.
Ia kembali menyampaikan bahwa sebagai informasi Bank Indonesia telah mengeluarkan Quick Respose Code Indonesian Standard (QRIS) yaitu penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Oleh sebab itu, pada webinar ini kami telah mengundang narasumber dari Bank Indonesia untuk memberikan materi yang komprehensif mengenai QRIS.
Bahwa Kemajuan teknologi memberikan kemudahan bagi masyarakat khususnya untuk mendapatkan pembiayaan maupun investasi. Namun tidak dipungkiri bahwa kemajuan teknologi ini juga telah digunakan oleh oknum-oknum atau entitas yang menawarkan investasi atau pinjaman/pembiayaan tetapi tidak memiliki izin dari otoritas yang berwenang.
Hal ini tentunya dapat merugikan masyarakat dan mengganggu stabilitas sistem keuangan. Semakin maraknya investasi dan pembiayaan/pinjaman ilegal di dalam masyarakat ini selain didorong oleh banyaknya masyarakat yang ingin menginvestasikan uangnya, hal tersebut juga disebabkan masyarakat memiliki kecenderungan untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat dengan risiko yang kecil.
Selain itu, masih rendahnya tingkat literasi keuangan menjadi pemicu meningkatknya jumlah masyarakat yang mengakses pembiayaan dan investasi ilegal. Berdasarkan data Satgas Waspada Investasi bahwa kerugian masyarakat akibat investasi ilegal dari tahun 2011 sampai dengan April 2022 sebesar Rp117,5 triliun. Oleh sebab itu, hal tersebut dapat mengganggu sistem keuangan dan berdampak negatif terhadap produk-produk investasi yang telah mendapatkan legalitas perijinan dari otoritas/regulator yang berwenang.
“Pada kesempatan ini juga telah hadir Bapak Irhamsah sebagai narasumber dari Departemen Penyidikan OJK mewaliki Satgas Waspada Investasi yang nanti akan memaparkan bagaimana ciri-ciri investasi dan pinjaman online ilegal serta tips menghindarinya,” tuturnya.
Di akhir sambutan, Kepala OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten Roberto Akyuwen mengucapkan terima kasih kepada Walikita Cilegon, para narasumber dan peserta webinar yang telah bersedia hadir dan menjadi narasumber di Webinar Edukasi Keuangan dengan tema “Cerdas dan Bijak Berinvestasi di Era Digital untuk Generasi Milenial”.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak H. Helldy Agustian, S.E, S.H., M.H., Walikota Cilegon atas dukungan terselenggaranya kegiatan ini,” tutupnya. (*/bt/red).