Kabupaten Serang (MKnews)-Normalisasi Muara Ciujung merupakan keinginan masyarakat Desa Tengkurak, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, yang mana permohonan normalisasi muara ciujung telah lama di nanti semenjak tahun 2000 silam. “Karena Desa Tengkurak merupakan desa yang sengat dekat dengan laut dan sungai ciujung, langganan banjir hampir di rasakan oleh masyarakat Tengkurak,” terang M. Sakam tokoh masyarakat Desa Tengkurak di kediamannya (29/8).
Masyarakat Desa Tengkurak ke sehariannya mayoritas nelayan, karena itu dengan adanya normalisasi muara Ciujung merupakan angin segar untuk meningkatkan ekonomi dengan cara melaut. “Karena perahu akan sampai ke sungai ciujung, sebab muara ciujung tidak dangkal lagi,” ucapnya.
“Kami sebagai nelayan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat terutama Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BabWSC-3) Banten yang telah merealisasikan permhonan masyarakat Desa Tengkurak, “ pukasnya.
Kepala Desa Tengkurak, Suryadi saat vditemui di rumahnya mengungkapkan, banyak mamfaat yang di rasakan oleh masyarakat Desa Tengkurak dengan adanya normalisasi muara Ciujung, selain untuk mengantisipasi musibah banjir juga untuk meningkatkan ekonomi para nelayan. “Sudah sekian tahun Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tengkurak tidak berfungsi, di karenakan nelayan tidak dapat melaut diakibatkan dangkalnya muara ciujung, “ katanya.
Dengan adanya normalisasi muara Ciujung ada harapan akan bekurangnya bahaya banjir, dan yang utama adalah peningkatan ekonomi dengan cara penangkapan ikan di laut. Sehingga TPI Tengkurak akan, berfungsi kembali.
Adanya normalisasi muara ciujung ini geliat ekonomi telah terlihat, dimana masyarakat ikut serta bekerja di normalisasi muara tersebut, sehingga tau betul apa yang di inginkan oleh nelayan.
Sementara itu di tempat terpisah H. Sukarsa selaku humas dari PT. Guna Karya Nusantara sebagai rekanan pelaksana pekerjaan mengatakan, dari pihak perusahaan PT. Guna Karya Nusantara tidak menutup diri untuk memperkerjakan masyarakat setempat. Alhamdulillah masyarakat yang bekerja saat ini sebanyak 55 orang, dan pada paham akan pekerjaan. Sehingga pihak perusahaan tidak menutup, bila mana yang akan bekerja lagi.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, masih dalam tahap persiapan yaitu pengerukan lumpur. “Dalam pekerjaan pengerukan ini, kami harus bersabar karena lumpur selalu datang lagi di saat ombak besar”, pukasnya. (sop/red)