Tangsel (MKnews)-Dalam upaya mengedukasi baik internal maupun eksternal, BRI Regional Office Jakarta 3 menyelanggarakan Wealth Tea Time bertajuk “ THR Cair? Whats Next? melalui Zoom dengan narasumber antara lain Arie Wibowo (Regional Consumer Banking Head Regional Office Jakarta 3), Sriwijayanti (Bancassurance Regional Head BRI Life Jakarta 3) dan Laksmita Armandani (Unit Head Marketing Strategy & Product Development BRI Danareksa Sekuritas) di Ruang Aula Regional Office Jakarta 3 BSD, Selasa (26/4).
Arie Wibowo dalam paparannya menyampaikan terkait perencanaan keuangan yang benar. Menurut Arie Wibowo, perencanaan keuangan itu merupakan proses untuk mencapai tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara terencana. Dan dalam merencanakan keuangan tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya seperti (1) Kondisi perkawinan, apakah kita sudah menikah atau belum; (2) kondisi pekerjaan kita, sudah tetap atau ternyata masih kontrak; (3) Usia yang semakin bertambah; (4) Kondisi keluarga, seperti jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan; (5) Tingkat Pendidikan, ini mempengaruhi jumlah penghasilan; (6) Kondisi Kesehatan, tentunya mempengaruhi biaya dan kelangsungan dari pendapatan kita kedepannnya; (7) dan bahkan kondisi perekonomian nasional, seperti mudah tidaknya kita dalam mencari pekerjaan serta penghasilan.
Dalam tahapan kehidupan, perbandingan pendapatan dengan pengeluaran itu berbeda. Saat kita masih menitih di awal karir, pendapatan tentu lebih rendah dibandingkan dengan pengeluaran dan puncaknya ketika sudah menikah, bisa dikatakan kita sudah memiliki karir yang lebih baik yang artinya pendapatan kita juga meningkat walau pengeluaran juga meningat, akan tetapi disini status pendapatan kita lebih tinggi dibandingkan pengeluaran. Nah menuju pensiun, disini masalahnya karena kita sudah tidak memiliki pendapatan akan tetapi pengeluaran masih ada. Jadi menurut saya perlu sekali untuk membuat perencanaan keuangan sedini mungkin bahkan saat ini juga.

Menurut Arie, kita harus bisa mengalokasikan penghasilan keberbagai pos sesuai dengan kriteria keuangan yang sehat menurut OJK. 40% dari pendapatan harus kita alokasikan menjadi biaya hidup, 10% nya digunakan untuk menabung, 5% untuk sedekah atau ibadah, 5% untuk hiburan jika mempunyai keinginan untuk membeli sesuatu, 30% dari penghasilan digunakan untuk cicilan pinjaman jika kita mempunya cicilan dan ini maksimal 30%, Jadi jika ingin menyicil sesuatu pastikan cicilan tiap bulan nya itu tidak lebih dari 30%, dan 10% persen nya digunakan untuk investasi sebagai pegangan kita dimasa depan nanti. Jika kita tidak mempunyai cicilan, maka 30% nya jangan dijadikan sebagai biaya hidup, justru harus dijadikan tabungan dan investasi.
Disaat ramdhan ini, tentu identiknya dengan THR. Jadi jika kita mendapatkan uang THR ini digunakan sebagai apa baiknya? Selain berbagi dengan keluarga tentunya kita harus bisa benar- benar memanfaatkan THR ini sebaik mungkin. Jadi menurut Arie Wibowo, sebaiknya THR ini kita sisihkan juga untuk menabung dan berinvestasi. BRI tentunya menyediakan banyak sekali fasilitas bagi kita untuk berinvestasi demi masa depan kita yang aman dan nantinya di BRI juga akan diberikan informasi produk-produk investasi apa aja sih yang sesuai dengan kita sesuai dengan karakter kita.
Sementara itu Sriwijayanti, menjelaskan bahwa mana sih yang lebih penting menurut kita, apakah rumah, pabrik, mobil, atau pemilik? Tentunya pemilik. Karena kita merupakan sumber dari semua itu
dalam memiliki rumah, mobil, dan perusahaan kita. Sehingga penting sekali untuk mengasuransikan diri kita sendiri. Karena sebenernya banyak sekali resiko-resiko kehidupan yang berhubungan dengan diri kita seperti kematian, sakit kritis, masuk rumah sakit, dan itu merupakan sesuatu yang tak terduga. Jika resiko itu terjadi, tentunya kita kuat-kuatan di financial kita. Jika kita suka menabung, tentu ada cadangan dari tabungan kita, punya aset bisa dijual. Bagaimana jika kita tidak mempunyai itu semua? Tentu akan menjadi sangat berat buat kita bahkan keluarga kita.
Jadi diposisi ini penting sekali bagi kita untuk mengasuransikan diri kita untuk melindungi hal- hal yang tidak diinginkan seperti yang dijelaskan sebelumnya. Asuransi merupakan transfer resiko kerugian financial dari nasabah (tertanggung) kepada perusahaan asuransi jiwa (Penanggung) dengan membayar sejumlah uang yang pasti (premi) untuk melindungi resiko besar yang belum pasti. Karena untuk proteksi diri kita ini membutuhkan pembayaran pasti, seperti penjelasan Arie Wibowo, kita bisa menggunakan alokasi keungan kita di pos investasi yang 10% tadi.
BRI Life mempunyai produk yang Namanya AURORA (Asuransi Jiwa Optimal Sejahtera) asuransi ini memberikan manfaat perlindungan apabila tertanggung meninggal dunia atau mengidap penyakit kritis dan memberikan manfaat pengembalian premi pada akhir masa asuransi sebesar 110%. Aurora ini memiliki uang pertanggungan maksimal 5M dan bisa mengcover penyakit kritis seperti kanker, serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan hepatitis fulminant sebesar 50% dari uang pertanggungan dan meninggal dunia 100% dari UP. Masa asuransi Aurora ini selama 8 tahun dan cukup bayar premi selama 5 tahun saja. Apabila kita masih hidup sampai dengan akhir kontrak masa asuransi maka premi yang sudah kita bayarkan selama 5 tahun itu akan dikembalikan Kembali kepada nasabah sebanyak 110%. Jadi bisa dikatakan kita itu nabung plus diri kita juga terproteksi. Jadi produk Aurora ini sangat bagus bagi kita yang ingin terproteksi dan bisa mejadi tabungan kita dimasa depan dari premi yang kita bayarkan.
Sedangkan Laksmita Armandani mengemukakan, alasan kenapa sih harus berinvestasi saat ini, (1) karena adanya kebutuhan atau impian dimasa mendatang; (2) adanya inflasi; (3) nilai aset kita harus selalu tumbuh; dan (4) uang yang kita miliki jangan sampai berkurang nilainya. Inflasi menjadi faktor utama, inflasi tuh apa sih? Lebih mudahnya inflasi itu kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Dan hal ini pula yang menyebabkan nilai mata uang terus menurun. Dulu 100 ribu kita bisa mendapatkan barang yang banyak, namun saat ini 100 ribu kita hanya bisa mendapatkan beberapa barang yang sama seperti kita beli beberapa tahun yang lalu dengan jenis yang sama.
Jenis investasi itu dibagi menjadi 2 sektor yaitu sektor keuangan (saham, obligasi, sukuk, dan reksadana) dan sektor riil (pertanian, perdagangan, komoditas, pabrik, dan property). Kita bicara soal keuangan, dan jaman sekarang ini banyak sekali yang pingin memiliki cuan banyak sehingga tentu investasi yang memilki return yang tinggi menjadi pilihan yaitu saham. Untuk investasi saham tips n trick nya itu kita harus mengenali resiko diri kita dari status pekerjaan kita apakah pendapatn kita tetap atau pengusaha yang fluktuatif. Manfaat berinvestasi saham ini ada 2 yaitu capital gain dan deviden.
Capital gain kita dapat dari peningkatan harga yang selalu meningkat ditiap tahunnya, serta deviden merupakan pendapatan yang selalu dibayarkan setiap tahunnya oleh emiten.
BRI merupakan bank dengan market cap terbesar dan rutin membayarkan deviden-nya kepada investor, jadi BRI cocok untuk menjadi pilihan investasi untuk jangka menengah ataupun panjang. Jadi bagi yang ingin memulai investasi saham, BRI menyediakan wadah untuk para nasabah bahkan semua
orang untuk mulai berinvestasi yaitu dengan mengakses eform.brights.co.id dan aplikasinya yaitu brights yang bisa di download di apps store maupun playstore. Jadi pas nih waktunya Ketika dapet THR, bisa langsung di investasikan ke saham untuk invest kita di masa mendatang.
Secara terpisah Regional Consumer Banking Head Regional Office Jakarta 3 Arie Wibowo mengungkapkan kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mengedukasi baik internal maupun eksternal dan dilakukan secara rutin di masing masing kantor wilayah secara bergantian. (red).