Wonogiri (MKnews)- Pasangan Joko Sutopo-Setyo Sukarno dilantik menjadi bupati dan wakil bupati pada 26 Februari 2021. Sehingga dua tahun kepemimpinan tepat pada Minggu (26/2/2023) kemarin.
Landasan kokoh yang telah terbentuk pada lima tahun masa kepemimpinan sebelumnya memudahkan langkah Bupati Joko Sutopo, yang pada periode ini didampingi Setyo Sukarno, untuk menentukan strategi kebijakan lanjutan dalam upaya menyatukan seluruh potensi dan energi untuk meraih visi misi yang telah ditetapkan, yakni menjadi Kabupaten Wonogiri yang maju, mandiri, dan sejahtera.
Beberapa program yang digenjot oleh pasangan ini dalam upaya meraih visi misi Kabupaten Wonogiri meliputi fasilitasi Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan pangan Non Tunai (BPNT), Program Indonesia Pintar, Program Pemberian Beasiswa Mahasiswa Berprestasi, Program Pemberian Seragam Gratis bagi Peserta Didik di Tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Program Indonesia Sehat melalui program pengobatan gratis melalui Jamkesmas dan Jamkesda, Perbaikan Rumah Tidak layak Huni (RTLH) pemberian fasilitas jamban, sambungan listrik dan air bersih, serta pemberian subsidi LPG.
Sedangkan beberapa capaian yang telah diraih Pemkab Wonogiri pada masa kepemimpinan Joko Sutopo-Setyo Sukarno antara lain :
Penurunan Angka Kemiskinan.
Angka kemiskinan Kabupaten Wonogiri pada tahun 2021 sebesar 11,55 persen, dan membaik pada tahun 2022 pada angka 10.99 persen.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Pada tahun 2022 IPM Kabupaten Wonogiri sebesar 71,64, membaik dari tahun 2021 yang tercatat sebesar 69,98 persen
Perbaikan RTLH
Pada tahun 2018, melalui proses verifikasi dan validasi yang dilakukan oleh instansi terkait, tercatat RTLH di Kabupaten Wonogiri sebanyak 25.002 RTLH. Melalui intervensi program RTLH yang terintegrasi dengan memanfaatkan anggaran dari pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, CSR Perusahaan, Baznas, dan Dana Desa, pada tahun 2022 RTLH yang tersisa sebanyak 5.603 rumah.
Wonogiri Zero Stunting.
Pada tahun 2021 terdapat 1.100 anak di bawah dua tahun (baduta) stunting. Sedangkan di 2022, angka baduta stunting berhasil ditekan menjadi 430 anak. Terkait penanggulangan dan pencegahan stunting, Pemkab Wonogiri menggelontorkan anggaran yang senilai Rp 7 miliar yang dikelola Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB dan P3A) Wonogiri.
Pasangan yang akrab disapa JOSS ini menuturkan bahwa tantangan, hambatan, dinamika, dan kekurangan pasti ada, tetapi dengan kekuatan dan kebersamaan, entitas pemerintah Kabupaten Wonogiri bersama seluruh masyarakat Kabupaten Wonogiri tetap mampu menampilkan optimisme yang merupakan representasi komitmen untuk Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Wonogiri, bersama-sama mewujudkan masyarakat yang maju mandiri, dan sejahtera.(kominfo/red)