Wonogiri (MKnews)-Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wonogiri bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Wonogiri menggelar Sosialisasi Penyampaian Perkembangan Indikator Strategis Daerah dan Launching Wonogiri Dalam Angka (DDA) Tahun 2023. Acara tersebut diselenggarakan di Ruang Rapat Graha Perencana Bappeda dan Litbang Kabupaten Wonogiri, Selasa (28/2/2023). Hadir dalam sosialisasi tersebut Kepala Organisasi Perangkat daerah (OPD) dan Camat se-Kabupaten Wonogiri, jajaran BPS Kabupaten Wonogiri, dan unsur Statistisi dari Dinas Kominfo Kabupaten Wonogiri.
Turut hadir dalam acara tersebut dua rang narasumber dari BPS Kabupaten Wonogiri yakni Rahmad Iswanto, Kepala BPS Kabupaten Wonogiri yang menyampaikan materi terkait Rilis Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wonogiri Tahun 2022. Sedangkan materi terkait Rilis Hasil Pendataan Sensus Penduduk Long Form Tahun 2022 dan Sosialisasi Awal Sensus Pertanian Tahun 2023 disampaikan oleh Heny Djumadi selaku Statistisi Ahli Madya BPS Kabupaten Wonogiri.
Statistisi Ahli Muda pada Dinas Kominfo Kabupaten Wonogiri, Muchsinin menyampaikan bahwa BPS Kabupaten Wonogiri dan Dinas Kominfo Wonogiri memiliki peran yang berbeda dalam merilis data statistik.
“BPS mengolah data statistik statistik makro tentang indikator-indikator strategis yang ada di Kabupaten Wonogiri, meliputi pertumbuhan ekonomi, pendataan sensus penduduk langsung, dan sensus pertanian yang akan di laksanakan pada tahun 2023. Sedangkan Dinas Kominfo melalui website Go Sambang pada alamat http://datasektoral.wonogirikab.go.id menyuguhkan data statistik sektoral,” kata Muchsinin.
Rahmat Iswanto, dalam paparannya menyebutkan bahwa penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Kabupaten Wonogiri banyak disuplai oleh sektor-sektor yang berkembang di Kabupaten Wonogiri.
“Dari Rp 33,7 triliun PNBP Wonogiri jika dilihat struktur sektor yang paling dominan menyumbang PNBP itu yang pertama adalah sektor pertanian, Ada 29,1% PNBP bobotnya itu sumbangan dari sektor pertanian. Kemudian yang kedua adalah 18,08% adalah sektor industri, yang ketiga adalah sektor perdagangan di angka 16,15%, yang ke empat konstruksi 14,37%, dan yang ke lima adalah sektor transportasi 0,66%. Jadi kalau kita terkonsentrasi pada lima sektor ini dari 17 sektor PNBP, maka kita sebenarnya sudah sangat dominan untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita” ujar Rahmat.
Pada tahun 2022, meskipun belum tuntas menangani pandemi Covid-19, tetapi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wonogiri mengalami kenaikan mencapai 5,63 %. Sebelumnya di tahun 2021 sebesar 3,35 % yang artinya mengalami kenaikan 2,28 %.
Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Provinsi Jawa Tengah di angka 5,31 %, dimana pertumbuhan ekonomi didominasi oleh sektor pertanian sebesar 29,10%, industri 18,08%, perdagangan 16,15%, Konstruksi 7,37%, transportasi 6,66% dan sektor lain 22,64%.
Hal lain yang dipaparkan Rahmat adalah bahwa Indeks ratio tahun 2022 sebesar 0,348 turun di tahun 2021 sebesar 0,356, yang artinya pendapatan dari antar daerah masih cenderung menurun.
Rahmat juga mengatakan bahwa angka kemiskinan pada tahun 2022 sebesar 10,99%.
“Angka ini menurun dari tahun sebelumnya. Di tahun 2021 sebesar 11,55%, tahun ini 10,99 persen, artinya kita sedang menunjukkan perbaikan,” ungkapnya.
Di tahun 2021 yang lalu, pengangguran terbuka tercatat 2,43% dan pada Tahun 2022 turun menjadi 1,95%, yang artinya dari 100 penduduk usia kerja hanya 2 orang yang tidak bekerja (pengangguran), didominasi lulusan SD dan SMP.
Mengenai komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga miskin dan berpengaruh terhadap garis kemiskinan sektor makanan yaitu Beras, Rokok, Daging Ayam, Telur Ayam, gula Pasir, sedangkan sektor non makanan meliputi Perumahan, BBM, Listrik, dan Pendidikan.
Pada acara tersebut juga diserahkan Buku Wonogiri Dalam Angka Tahun 2023 dari BPS Kabupaten Wonogiri dan diterimakan kepada Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan dan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda dan Litbang) Kabupaten Wonogiri. Selanjutnya buku tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penentu arah kebijakan daerah. (Diskominfo/red).